GETTING MY REFORMASI INTELIJEN TO WORK

Getting My reformasi intelijen To Work

Getting My reformasi intelijen To Work

Blog Article

Awani Yamora Masta menggarisbawahi pentingnya sistem rekrutmen berbasis kompetensi dan bukan kedekatan politik. Politisasi rekrutmen masih menjadi masalah yang harus diatasi agar BIN tetap profesional.

The Library of Congress is creating its Web Archives Collection obtainable for instructional and study purposes. The Library has received authorization for using several supplies in the gathering, and provides added materials for educational and investigate purposes in accordance with truthful use below U.s. copyright regulation. Several, Otherwise all, of your Internet websites in the gathering and features integrated in the Web sites (e.g., photographs, content articles, graphical representations) are guarded by copyright.

This can be because BAIS has predicted that since the Tumble of Soeharto, Indonesia influence from the geopolitical environment is going to be quite weakening and there will be a robust and huge interior and exterior risk from countries that want to break Indonesia sovereignty, as a result BAIS appears to be voluntarily starting near intelligence cooperation with China so Indonesia has an exceedingly effective and efficient tool of deterrence, bargaining electrical power and retaliation throughout environment.[23][26]

Seiring dengan perubahan lanskap panggung politik nasional, dengan mengusung konsep reformasi, membuka harapan baru tampilnya performan intelijen, sebagai pilar utama keamanan nasional yang parallel dengan prinsip demokrasi,transparansi dan akuntabel, melalui proses reformasi intelijen. System besar reformasi intelijen negara, harus berpedoman pada karakteristik intelijen yang independen dan berpedoman pada kepentingan politik negara.

Etimologis kata “Telik Sandi” sendiri merupakan gabungan kata “telik,” yang berarti cermat dan teliti, dengan “sandi,” yang berarti rahasia. Oleh karena itu, Telik Sandi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang mendapatkan informasi lebih lanjut cerdas yang memiliki sifat rahasia, dan mereka ditugaskan dengan tugas yang memerlukan kecermatan dan ketelitian, seperti memata-matai kerajaan lain atas perintah kerajaan atau penguasa.

Hal tersebut disebabkan oleh pengertian bahwa intelijen bukan aparat penegak hukum, sehingga jika undang-undang intelijen selalu dikaitkan dengan penegakan hukum, maka kebijakan intelijen tidak mungkin dapat dijabarkan dengan benar pada tataran operasional.[12]

Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

. Intelligence products and services need to abandon the aged paradigm in knowing threats and pay back shut interest to new issues like worldwide terrorism.

This strain also led to a worsening financial situation; 2). The elite conspiracy, In particular the ICMI Management, which withdrew help, mobilized demonstrations and urged the leadership of your Majelis Permusyawaratan Rakyat

Yet another challenge is definitely the sectoral rivalry between the armed forces, law enforcement, and strategic intelligence services, all of that happen to be oriented towards inside security threats and domestic intelligence operations. Domestic threats form a contested operational domain, a ‘gray’ zones of protection, security, and intelligence threats.

Dalam rapat tersebut dilakukan sinkronisasi, harmonisasi produk intelijen untuk kemudian dirumuskan kegiatan operasional dan tindakan bersama yang harus dilakukan.

Selama ini kritik dari elemen masyarakat sipil terhadap institusi keamanan seperti BIN terus bermunculan akibat ketidakpastian pertanggungjawaban negara atas berbagai pelanggaran HAM yang terjadi selama orde baru misalnya berbagai kasus penghilangan aktivis.

period. Without having a democratic program of checks and balances and the formation of the oligarchic federal government supported by military forces and businessmen, cronies in the rulers, President Soeharto made use of intelligence to advertise not simply the passions of state stability and also his personal and his family’s political and financial interests.

Termasuk di dalamnya penangkalan, dan penanggulangan terhadap setiap hakikat ancaman yang mungkin timbul dan mengancam kepentingan dan keamanan nasional.

Report this page